TINTAPENA.ID – Perayaan upacara HUT RI ke-80 Indonesia Timur Papua menyisakan pemandangan yang mengundang keprihatinan. Pasalnya, di tengah gegap gempita kemerdekaan, sejumlah siswa sekolah dasar negeri di Papua terlihat menjadi pengibar bendera Merah Putih tanpa mengenakan sepatu.
Momen tersebut viral di media sosial dan menuai beragam reaksi. Banyak warganet menilai, potret anak-anak yang tetap bersemangat meski dalam keterbatasan menjadi simbol ketidakadilan yang masih dialami masyarakat Papua.
“Tambang Freeport sudah puluhan tahun beroperasi, tapi rakyat Papua masih hidup dalam garis kemiskinan, bahkan banyak daerahnya masih terisolir dan tertinggal,” tulis Moh. Ibnu dalam sebuah unggahan di Facebook.
Ia menegaskan, dengan cadangan emas terbesar di dunia, seharusnya masyarakat Papua bisa sejahtera, bukan justru terus bergulat dengan keterbelakangan.
Nada kritik datang dari Ahmad R, yang menyoroti kesenjangan sosial di negeri ini.
“Merdeka para konglomerat, merdeka para koruptor, merdeka para oligarki. Tapi anak-anak Papua, pengibar bendera di hari kemerdekaan, masih tanpa sepatu. Semangat mereka luar biasa, tapi para pejabat coba lihat dan rasakan. Jangan habiskan uang negara untuk berfoya-foya,” tulisnya lantang. Rabu, (20/8/2025).
Bagi sebagian besar masyarakat, pemandangan anak-anak Papua tanpa alas kaki bukan hanya soal keterbatasan fasilitas, tetapi juga simbol perlawanan terhadap ketidakadilan struktural yang sudah lama berlangsung.
Di satu sisi, Papua dikenal sebagai wilayah kaya sumber daya alam, terutama emas dan tembaga. Namun, di sisi lain, masih banyak warga yang hidup dalam kondisi miskin, akses pendidikan terbatas, serta pembangunan infrastruktur yang tertinggal dibandingkan daerah lain di Indonesia.
Meski begitu, semangat anak-anak Papua dalam mengibarkan bendera merah putih di momentum sakral ini menjadi bukti bahwa rasa cinta tanah air tak pernah padam, meskipun hidup di tengah kesenjangan.