Pangkalpinang

Peringati Hari Lingkungan Hidup Sedunia 2025, Sekda Mie Go: Gaungkan Aksi Nyata Hentikan Polusi Plastik

104
×

Peringati Hari Lingkungan Hidup Sedunia 2025, Sekda Mie Go: Gaungkan Aksi Nyata Hentikan Polusi Plastik

Sebarkan artikel ini

PANGKALPINANG – Suasana Taman Dealova Pangkalpinang, dipenuhi semangat hijau dalam peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia 2025. Mengusung tema global Hentikan Polusi Plastik, acara ini tak sekadar menjadi seremoni tahunan, tetapi menjadi tonggak komitmen nyata Indonesia dalam menghadapi ancaman limbah plastik yang kian mencemaskan. Kamis, (5/6/2025).

Berbagai elemen masyarakat tumpah ruah hadir dari pejabat daerah, komunitas pecinta lingkungan, hingga pelajar dan warga menyuarakan kepedulian terhadap bumi.

Sorotan utama jatuh pada penyampaian pesan dari Menteri Lingkungan Hidup dan Kepala Badan Pengendalian Lingkungan Hidup Republik Indonesia, Hanif Faisal Nurrofiq, yang dibacakan oleh Sekretaris Daerah Kota Pangkalpinang, Mie Go.

“Peringatan ini adalah lebih dari sekadar seremoni, melainkan ajakan kolektif untuk bertindak. Ini adalah momentum perubahan gaya hidup,” tegas Mie Go saat membacakan pidato Menteri Hanif.

Ia menekankan bahwa polusi plastik bukanlah masalah terpisah, melainkan bagian dari krisis lingkungan yang saling terhubung: perubahan iklim, penurunan keanekaragaman hayati, dan sistem konsumsi yang tidak berkelanjutan.

Di hadapan generasi muda, pesan kuat pun disampaikan. Generasi Z dan Alpha diminta untuk mengambil peran sebagai pelopor gaya hidup ramah lingkungan. Dari membawa botol minum sendiri, menolak penggunaan plastik sekali pakai, hingga mengedukasi lewat media sosial semua langkah kecil itu diyakini bisa memicu gelombang perubahan besar.

Tak hanya itu, apresiasi tinggi diberikan kepada para penerima Penghargaan Kalpataru 2025 yang dinobatkan sebagai pahlawan lingkungan Indonesia.

“Mereka adalah contoh nyata dari keberanian dan ketekunan dalam merawat bumi,” ucap Mie Go.

Peringatan tahun ini menjadi penegasan bahwa waktu untuk bertindak adalah sekarang. Bukan esok. Bumi memang bisa bertahan tanpa manusia, tapi manusia tak bisa bertahan tanpa bumi.