BANGKA, BELITUNG — Paras wajah bayang-bayang kekuasaan mafia timah ilegal di Provinsi Kepulauan Bangka-Belitung kian mencemaskan.
Aktivitas pengangkutan dan perdagangan timah yang diduga tak berizin (ilegal) terus berlangsung seperti tak tersentuh hukum. Isu ini menjadi perbincangan hangat setelah sejumlah pengungkapan kasus justru berhenti di tengah jalan tanpa kejelasan proses hukum.
Ironisnya, para pengemudi truk yang kerap ditangkap, sementara aktor utama yang disebut-sebut sebagai bagian dari jaringan mafia seolah lenyap bak ditelan bumi.
Koboi Seragam yang Dipertanyakan
Berbagai sumber menyebutkan adanya indikasi keterlibatan oknum dalam melindungi jalur distribusi timah ilegal. Mereka diduga sengaja mati suri, menutup mata terhadap aktivitas yang sudah lama tercium namun seolah tak pernah ditindak tegas.
“Yang ditindak cuma kaki-kakinya. Sopir ditahan, barang diamankan, tapi siapa pemiliknya? Kenapa tidak pernah muncul ke permukaan? Ini yang jadi pertanyaan publik,” ujar dia narasumber yang enggan disebutkan namanya.
Viral Tapi Hilang, Kasus Timah Ilegal Seperti Menguap
Beberapa kasus sempat viral di media sosial dan pemberitaan lokal, menampilkan tumpukan timah hasil tangkapan dan penangkapan sejumlah pelaku. Namun, publik justru tak pernah lagi mendengar kelanjutannya di meja hijau. Tak sedikit yang menilai ini sebagai indikasi lemahnya komitmen pemberantasan tambang ilegal di negeri “Serumpun Sebalai”.
“Seolah ada skenario besar yang mengatur agar kasus ini tak pernah tuntas. Kalau ini terus dibiarkan, Bangka Belitung bisa menjadi contoh buruk bagaimana Mafia bisa menguasai sumber daya tanpa tersentuh hukum,” tegasnya.
Desakan Penindakan Tegas dan Transparan
Masyarakat mendesak aparat penegak hukum, baik di tingkat daerah maupun pusat, untuk segera membuka tabir jaringan mafia timah ilegal ini. Penindakan tidak cukup hanya di level bawah. Diperlukan investigasi menyeluruh untuk mengungkap siapa dalang sebenarnya yang berada di balik perputaran timah ilegal bernilai miliaran rupiah.
Tanpa langkah tegas dan transparan, Bangka Belitung terancam terus dikuasai oleh kepentingan Mawar Hitam yang memperkaya segelintir orang dan merugikan negara serta masyarakat luas.





