JAKARTA – Komando Armada I (Koarmada I) TNI Angkatan Laut menyatakan kesiapan penuh untuk menjadi garda terdepan dalam memerangi peredaran narkotika yang masuk melalui jalur laut. Komitmen ini disampaikan langsung oleh Panglima Koarmada I, Laksamana Muda TNI Fauzi, dalam sebuah pernyataan resmi yang disiarkan secara langsung oleh TVRI, baru-baru ini.
“Kami, TNI AL, siap bekerja sama dengan seluruh pihak demi memutus rantai peredaran narkotika. Ini adalah bentuk nyata bahwa seluruh elemen penegak hukum di negeri ini masih berada dalam satu visi besar: menyelamatkan Indonesia dan generasi mudanya dari bahaya narkoba,” tegas Laksda Fauzi.
Pernyataan tersebut muncul sebagai respons atas temuan besar yang diungkap Wakil Menteri Hukum dan HAM, terkait masuknya narkoba seberat 6 ton ke wilayah Indonesia. Jika diestimasikan, jumlah ini berpotensi menyentuh hampir 20 juta pengguna.
Lautan Bukan Jalur Aman untuk Narkotika
Fauzi menegaskan bahwa pihaknya tidak akan memberi celah sedikit pun bagi pelaku kejahatan narkotika untuk menjadikan laut sebagai jalur distribusi.
“Kami pastikan tidak akan ada sejengkal perairan Indonesia yang menjadi lintasan bebas bagi narkoba. TNI AL akan berdiri di garis depan menghadang setiap ancaman yang datang dari laut,” tegasnya.
Sebagai bagian dari komitmen tersebut, TNI AL juga akan memperkuat kerja sama lintas sektor, termasuk dengan BNN, Polri, dan lembaga internasional, guna menutup semua celah penyelundupan narkotika.
Panggilan Tugas Selamatkan Generasi Bangsa
Panglima Koarmada I menegaskan bahwa perang terhadap narkoba bukan sekadar penegakan hukum, tetapi juga panggilan tugas untuk menyelamatkan masa depan bangsa.Narkotika dinilai sebagai musuh negara yang dapat merusak pilar utama pembangunan, yaitu Generasi muda.
“Selama bangsa ini berdiri, kami akan terus berjaga. Ini bukan hanya soal hukum, ini soal masa depan Indonesia,” ujarnya penuh semangat.
Dengan langkah tegas ini, TNI AL berharap seluruh elemen masyarakat turut bersatu padu dalam gerakan nasional melawan narkoba, menjadikan laut Indonesia bebas dari peredaran zat mematikan itu.
