TOBOALI – Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Bangka Selatan, Elfan Rulyadi menyatakan keprihatinannya atas insiden yang menimpa sejumlah santri di salah satu pondok pesantren (ponpes) di wilayah tersebut. Menurutnya, kejadian itu tidak mencerminkan nilai-nilai sebuah lembaga pendidikan berbasis keagamaan yang ideal.
“Kami tentu sangat menyayangkan peristiwa ini. Apa yang terjadi jelas tidak mencerminkan karakter Ponpes yang baik,” ujar Elfan kepada Tim Pena saat dikonfirmasi via WhatsApp pada Selasa, 27 Mei 2025.
Sebagai langkah awal, Dinas Pendidikan telah melakukan pendataan terhadap seluruh siswa yang sebelumnya tinggal di ponpes tersebut. Diketahui, para santri tersebut mengikuti pendidikan formal di pagi hari dan tinggal di ponpes pada sore hingga malam hari.
“Saat ini, pondok pesantren bersangkutan telah ditutup sementara, dan seluruh siswa sebanyak 73 anak sudah dikembalikan ke rumah masing-masing. Beberapa di antaranya kembali ke Simpang Rimba dan Bangka Tengah,” jelas Elfan.
Namun, penutupan ini membawa tantangan baru: akses pendidikan para siswa yang kini kembali ke daerah asal mereka. Banyak dari mereka mengalami kesulitan untuk melanjutkan sekolah di SD terdekat karena perubahan domisili secara mendadak.
Dinas Fasilitasi Akses Pendidikan Anak
Untuk menjamin kelanjutan pendidikan para siswa, Dinas Pendidikan Bangka Selatan kini sedang berupaya memfasilitasi proses pemindahan sekolah ke lokasi yang lebih dekat dengan tempat tinggal mereka saat ini.
“Kami pastikan pendidikan mereka tidak terputus. Itu tanggung jawab kami,” tegas Elfan.
Elfan juga menyampaikan bahwa harapannya agar kejadian serupa tidak terulang kembali.
“Kami dari Dinas Pendidikan mengajak seluruh pihak, termasuk Kementerian Agama dan penyelenggara pendidikan lainnya, agar lebih memperketat pengawasan terhadap lembaga-lembaga pendidikan berbasis agama,” Jelasnya.
Dinas Fokus Jaga Hak Pendidikan 73 Siswa
Dari 73 siswa yang terdampak, mayoritas berasal dari berbagai kecamatan di Pulau Bangka. Meski tempat tinggal mereka tersebar, Dinas Pendidikan menyatakan komitmennya untuk memastikan semua anak mendapatkan hak pendidikan secara merata.
“Kami akan terus pantau perkembangan ini. Jika ada yang ingin pindah sekolah atau memerlukan bantuan administrasi, kami siap bantu. Prioritas kami adalah menjaga agar mereka tetap bisa bersekolah,” tutup Elfan.





