Karya: Pena Sunyi
Di bibirnya ayat suci bersemi,
Namun langkahnya menari di atas luka.
Tangannya menggenggam tasbih,
Tapi hatinya menampung dengki dan dusta.
Ia tersenyum dalam terang,
Namun menancapkan belati dalam gelap.
Berwajah dua, bersuara ganda,
Berjanji manis, menusuk diam-diam.
Munafik bukan sekadar dosa,
Ia adalah racun yang berselimut doa.
Menjadi manusia tanpa wajah,
Yang setiap tutur dan tindak,
Meminjam rupa kebenaran…
untuk menutupi kejahatan.





